Mengeksplorasi keindahan dan kekayaan hayati bawah laut Indonesia dapat dilakukan dengan wisata selam. Berbagai spot menyelam hadir di banyak lokasi, salah satu yang banyak dilirik adalah Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Di Destinasi Super Prioritas tersebut hadir deretan diving center, seperti iDIVE Komodo. Founder dan Manager iDIVE Komodo Marcia Stephanie melihat potensi wisata selam di sana dan pertama kali memulai bisnis menyelam pada 2016 lalu.
“Untuk wisatawan potensial banget untuk diving di Labuan Bajo. Di sini dive site ada banyak dan masing-masing dive site itu karakternya beda-beda. Kalau ke site yang sama saja bisa lihat ikan-ikan yang action-nya berbeda-beda,”
Marcia menyebut wisatawan dapat kembali kapanpun ke Labuan Bajo ketika rindu menyelam. “Karena beda musim kadang beda yang bisa dilihat, airnya, habitatnya,” tambahnya.
Layaknya sailing, diving juga ada beberapa cara. Dikatakan Marcia, ada opsi bagi wisatawan untuk day trip.
“Jadi pergi pagi, pulang sore atau menginap di kapal, ada kapal-kapal yang menyediakan fasilitas diving juga,” ungkapnya.
Bagi Marcia, ketika menyelam, dirinya merasakan pengalaman yang berbeda. “Kalau buat saya, setiap kali saya menyelam itu yang saya lihat beda, saya selalu menanti surprise apa hari ini,” katanya.
Ia melanjutkan, “Kita ke tempat yang sama itu sering, tapi saya enggak bosan. Saya hari ini belum tentu ketemu hal yang sama dengan kemarin, menyenangkan diving di sini.”
Kehidupan bawah laut Labuan Bajo dikatakannya sangat beraneka ragam. “Marine biology life sangat diverse karena lokasinya on triangle, bukan cuma ikan, tapi juga coral-coral itu sangat kaya di Pulau Komodo,” terangnya.
Menariknya, menurut Marcia, terkadang ada penyelam yang mencari arus untuk memacu adrenalin. Opsi ini diambil karena ada hal lain yang ingin dilihat.
“Ada shark yang kita bisa tonton, kadang kita harus lawan arus dulu untuk lihat pertunjukan shark karena mereka suka main di arus,” ungkapnya.
Di sisi lain, mayoritas wisatawan yang datang memang telah memiliki rencana menyelam. “Kadang ada yang booking last minute, tapi di kepala mereka sudah tahu mau diving,” tuturnya.
“Tidak menutup kemungkinan lagi sailing terus ngobrol ingin diving itu ada, tapi di kami itu sebagian besar sudah tahu mau diving,” tambahnya.
Bicara soal spot menyelam yang wajib dijajal di Labuan Bajo, Marcia punya pandangannya sendiri. “Kalau saya jujur enggak suka menyebutkan satu spot, ketika satu spot itu disebut semua orang ingin ke situ,” jelasnya.
Ia mengatakan setiap spot menyelam punya karakter masing-masing. “Kita semua punya preference masing-masing, tapi ketika kita sebutkan misalnya tempatnya untuk advanced doang, nanti beginner maksa buat ke sana, itu jadi problem sendiri,” tambahnya.
“Ada sekitar 12 spot menyelam yang orang-orang dibawa dengan kapal daily. Satu hari bisa ke tiga spot, setidaknya (perlu waktu) empat hari untuk (menyelami) 12 spot,” tutupnya.
Menikmati cantiknya bawah laut Nusantara juga dapat ditempuh dengan cara freediving atau selam bebas. Atlet freediving Nikita Fima mengatakan Indonesia adalah salah satu wisata selam terbaik di dunia.
“Selain lokasinya yang mudah dijangkau wisatawan, kondisi lautnya yang nyaman sepanjang tahun untuk menyelam dan biota lautnya pun memiliki variasi yang jauh lebih kaya dibanding biota laut di negara lain,” kata Fima
Freedive Instructor trainer ini juga mengatakan bahwa Bali jadi spot freediving yang paling wajib dijajal. Menurutnya, Bali jadi lokasi yang paling freediver friendly untuk level basic hingga pro.
“Di Bali, freediver bisa latihan di laut yang dalam dengan akses yang mudah, selain itu Bali juga memiliki beberapa titik selam yang bisa dinikmati keindahan lautnya seperti coral, ikan, shipwreck ataupun patung-patung di bawah laut. Selain itu, makanan dan orang lokal pun sangat ramah untuk wisatawan lokal maupun mancanegara,” ungkapnya.
Bicara soal wisata, Fima memilih untuk lebih eksplorasi keindahan bawah laut suatu tempat hingga puas. “Lalu, wisata kuliner di lokasi tersebut,” ungkapnya.
Mermaid Instructor ini juga punya beberapa tips bagi mereka yang ingin freediving. “Untuk pemula, pertama-tama diharapkan mengerti soal pengetahuan freediving basic yang diajarkan di kursus, terutama di keamanan dan sistem buddy,” katanya.
Ia menambahkan, “Kemudian, peralatan yang digunakan harus tepat, demi keselamatan freediver tersebut. Lalu teknik yang baik untuk melakukan freediving dengan aman dan nyaman.”
Fima sendiri pertama kali freediving pada 2016 lalu yang berawal diajak temannya untuk mengambil lisensi freedive. “Karena katanya freedive bisa jadi mermaid. Jadi, langsung kepengen karena dari kecil pengen jadi mermaid,” katanya.
“Terus setelah selesai lisensi dapet kerja jadi mermaid di akuarium di Jakarta. Setelah kerja setahun memutuskan untuk terjun lebih dalam di dunia freediving, jadi atlet sampai jadi instruktur,” tutup Fima.