Terumbu Karang: Pengertian, Fungsi, dan Jenis-jenisnya

Terumbu Karang: Pengertian, Fungsi, dan Jenis-jenisnya
Fish swim at a coral reef garden in Nusa Dua, Bali, Indonesia, May 28, 2021. Picture taken May 28, 2021. REUTERS/Nyimas Laula

Terumbu karang termasuk dalam jenis filum Cnidaria kelas Anthozoa yang memiliki tentakel. Kelas Anthozoa tersebut terdiri dari dua Subkelas yaitu Hexacorallia (atau Zoantharia) dan Octocorallia, yang keduanya dibedakan secara asal-usul, yakni morfologi dan fisiologi.

Terumbu karang adalah sekumpulan hewan karang yang bersimbiosis dengan sejenis tumbuhan alga yang disebut zooxanthellae. Fungsi terumbu karang dalam kehidupan manusia dan ekosistem laut sangatlah banyak.

Hewan ini memiliki bentuk unik dan warna beraneka rupa serta dapat menghasilkan CaCO3. Terumbu karang merupakan habitat bagi berbagai spesies tumbuhan laut, hewan laut, dan mikroorganisme laut lainnya yang belum diketahui.

 

Berikut Serba-serbi Terumbu Karang

A. Fungsi Terumbu Karang

Dilansir dari laman Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), manfaat terumbu karang bagi ekologi maupun ekonomi sangatlah besar dan beragam.

Jenis manfaat yang terkandung dalam terumbu karang dapat diidentifikasi menjadi dua yaitu manfaat langsung dan manfaat tidak langsung. Berikut ulasannya:

1. Manfaat Terumbu Karang Langsung

Terumbu karang dapat dimanfaatkan oleh manusia sebagai tempat hidup ikan yang banyak dibutuhkan manusia dalam bidang pangan, seperti ikan kerapu, ikan baronang, ikan ekor kuning, batu karang, pariwisata, wisata bahari melihat keindahan bentuk dan warnanya.

Selain itu, terumbu karang juga bisa berfungsi sebagai objek penelitian dan pemanfaatan biota perairan lainnya yang terkandung di dalamnya.

2. Manfaat Terumbu Karang Tidak Langsung

Sedangkan yang termasuk dalam pemanfaatan terumbu karang tidak langsung adalah sebagai penahan abrasi pantai yang disebabkan gelombang dan ombak laut, serta sebagai sumber keanekaragaman hayati.

B. Habitat Terumbu Karang

Habitat terumbu karang pada umumnya hidup di pinggir pantai atau daerah yang masih terkena cahaya matahari kurang lebih 50 m di bawah permukaan laut.

Beberapa jenis terumbu karang dapat hidup jauh di dalam laut dan tidak memerlukan cahaya. Namun terumbu karang tersebut tidak bersimbiosis dengan zooxanthellae dan tidak membentuk karang.

Ekosistem terumbu karang sebagian besar terdapat di perairan tropis, sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan hidupnya terutama suhu, salinitas, sedimentasi, Eutrofikasi dan memerlukan kualitas perairan alami (pristine).

C. Jenis-jenis Terumbu Karang

Selain memiliki banyak manfaat, terumbu karang juga memiliki banyak jenisnya dalam ekosistem. Jenis terumbu karang dibedakan berdasarkan kemampuan produksi kapur, bentuk, letak, dan zonasi.

1. Berdasarkan Kemampuan Memproduksi Kapur
a. Karang hermatipik
Karang hermatipik adalah karang yang dapat membentuk bangunan karang yang dikenal menghasilkan terumbu dan penyebarannya hanya ditemukan di daerah tropis.

b. Karang ahermatipik
Karang ahermatipik tidak menghasilkan terumbu. Jenis ini banyak tersebar luas dan mudah ditemukan di seluruh dunia.

2. Berdasarkan Bentuk dan Tempat Tumbuh
a. Terumbu (reef)
Dalam dunia navigasi laut, terumbu adalah punggungan laut yang terbentuk oleh batuan kapur (termasuk karang yang masih hidup)di laut dangkal.

b. Karang (koral)
Koral atau disebut juga karang batu (stony coral) adalah hewan dari Ordo Scleractinia, yang mampu mensekresi CaCO3. Karang batu termasuk ke dalam Kelas Anthozoa yaitu anggota Filum Coelenterata yang hanya mempunyai stadium polip.

c. Karang Terumbu
Pembangun utama struktur terumbu, biasanya disebut juga sebagai karang hermatipik (hermatypic coral) atau karang yang menghasilkan kapur. Karang terumbu berbeda dari karang lunak yang tidak menghasilkan kapur, berbeda dengan batu karang (rock) yang merupakan batu cadas atau batuan vulkanik.

d. Terumbu Karang
Ekosistem di dasar laut tropis yang dibangun terutama oleh biota laut penghasil kapur (CaCO3) khususnya jenis-jenis karang batu dan alga berkapur, bersama-sama dengan biota yang hidup di dasar lainnya seperti jenis-jenis moluska, Krustasea, Echinodermata, Polychaeta, Porifera, dan Tunikata.

3. Berdasarkan Letak
a. Terumbu Karang Tepi
Terumbu karang tepi atau karang penerus atau fringing reefs adalah jenis terumbu karang paling sederhana dan paling banyak ditemui di pinggir pantai yang terletak di daerah tropis, seperti di Bunaken (Sulawesi), Pulau Panaitan (Banten), Nusa Dua (Bali).

b. Terumbu Karang Penghalang
Secara umum, terumbu karang penghalang atau barrier reefs menyerupai terumbu karang tepi, hanya saja jenis ini hidup lebih jauh dari pinggir pantai.

Terumbu karang ini terletak sekitar 0.5­2 km ke arah laut lepas dengan dibatasi oleh perairan berkedalaman hingga 75 meter. Contoh jenis terumbu karang ini bisa ditemukan di Batuan Tengah (Bintan, Kepulauan Riau), Spermonde (Sulawesi Selatan), Kepulauan Banggai (Sulawesi Tengah).

c. Terumbu Karang Cincin

Terumbu karang cincin atau attols merupakan terumbu karang yang berbentuk cincin dan berukuran sangat besar menyerupai pulau. Atol banyak ditemukan pada daerah tropis di Samudra Atlantik.

d.Terumbu Karang Datar
Terumbu karang datar atau gosong terumbu (patch reefs), kadang-kadang disebut juga sebagai pulau datar (flat island). Terumbu ini tumbuh di Kepulauan Seribu (DKI Jakarta) dan Kepulauan Ujung Batu (Aceh).

4. Berdasarkan Zonasi
a. Terumbu yang menghadap angin
Terumbu yang menghadap angin (dalam bahasa Inggris: Windward reef) Windward merupakan sisi yang menghadap arah datangnya angin. Zona ini diawali oleh lereng terumbu yang menghadap ke arah laut lepas.

b. Terumbu yang membelakangi angin
Terumbu yang membelakangi angin (Leeward reef) merupakan sisi yang membelakangi arah datangnya angin. Zona ini umumnya memiliki hamparan terumbu karang yang lebih sempit yakni di kedalaman goba kurang dari 50 meter.

rokokslot

rokokslot

rokokslot

About the Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may also like these