Genjot Pariwisata, Saudi Bangun 16 Hotel Mewah di Laut Merah
Riyadh, 25 Juni 2025 — Dalam upaya ambisius untuk mendiversifikasi ekonominya dan mengurangi ketergantungan pada minyak, Arab Saudi terus mengembangkan sektor pariwisata sebagai bagian dari visi besar Vision 2030. Salah satu proyek megah yang tengah digarap adalah pembangunan 16 hotel mewah di kawasan Laut Merah.
Proyek ini berada di bawah pengelolaan Red Sea Global, perusahaan pengembang milik negara yang ditugaskan untuk mengubah pesisir barat Saudi menjadi destinasi wisata kelas dunia. Kawasan ini mencakup pulau-pulau eksotis, pantai berpasir putih, dan terumbu karang yang masih perawan—wilayah yang selama ini belum tersentuh pariwisata massal.
“Pembangunan hotel-hotel ini merupakan bagian dari tahap pertama proyek Red Sea yang akan dibuka secara bertahap mulai akhir 2025 hingga 2026,” ujar CEO Red Sea Global, John Pagano, dalam pernyataan resminya. Ia menambahkan bahwa desain hotel-hotel tersebut mengedepankan prinsip keberlanjutan dan arsitektur ramah lingkungan.
Destinasi Super-Mewah dan Ramah Lingkungan
Dari 16 hotel yang direncanakan, beberapa di antaranya akan dibangun di pulau-pulau privat dengan akses eksklusif melalui pesawat amfibi dan kapal pesiar mewah. Merek-merek hotel internasional ternama seperti Six Senses, Ritz-Carlton Reserve, dan St. Regis telah dikonfirmasi akan membuka cabangnya di kawasan ini.
Uniknya, pembangunan dilakukan dengan prinsip zero carbon footprint, di mana semua fasilitas akan ditenagai oleh energi terbarukan seperti panel surya dan sistem daur ulang air. Bahkan, pembangunan dermaga dan jembatan pun dilakukan dengan teknik khusus agar tidak merusak ekosistem laut.
Daya Tarik Baru di Timur Tengah
Dengan proyek ini, Saudi Arabia berharap menarik wisatawan kelas atas dari Eropa, Asia, dan Timur Tengah. Kawasan Laut Merah dipromosikan sebagai “Maladewa versi Timur Tengah”, namun dengan pendekatan budaya dan warisan lokal yang kuat.
Selain fasilitas penginapan, pemerintah juga menyiapkan berbagai atraksi wisata seperti penyelaman, tur arkeologi, wisata padang pasir, dan kuliner khas Arab. Akses ke kawasan ini juga dipermudah dengan pembangunan Bandara Internasional Red Sea yang dirancang untuk menerima wisatawan internasional secara langsung.
Bagian dari Transformasi Besar
Proyek Laut Merah ini hanyalah satu dari banyak megaproyek pariwisata yang dicanangkan Arab Saudi, termasuk NEOM, AlUla, dan Diriyah. Semuanya ditujukan untuk menjadikan negara ini sebagai tujuan wisata utama di kawasan Timur Tengah, sekaligus menciptakan jutaan lapangan kerja baru bagi penduduk lokal.
Dengan pembangunan hotel-hotel mewah ini, Arab Saudi menegaskan keseriusannya dalam meraih pangsa pasar wisata global, sekaligus membuka wajah baru kerajaan yang lebih terbuka terhadap dunia internasional.